Pada citra satelit yang tidak mempunyai band birunya, misalnya SPOT 4
atau SPOT 5, tidak akan mungkin membuat komposit warna alami secara
langsung. Warna alami atau warna yang
mendekati alami dapat dibuat menggunakan transformasi, dimana pada RED Gun dipasang
band merah (XS2), pada GREEN Gun dipasang (3XS1 + XS3)/4 dan pada BLUE Gun juga
dipasang (3XS1 - XS3)/4 (Gambar
2.5 (b)), dimana XS1~XS3 secara berturut-turut adalah band hijau, merah
dan inframerah. Selain itu, untuk
menghasilkan warna yang unik pada citra SPOT, kombinasi yang dapat dibuat pada
RGB secara berturut-turut adalah XS3 (NIR), (XS3-XS2)/(XS3+XS2) dan XS1
(Green). Pada Gambar 2.5 sampai dengan Gambar 2.7 Disajikan
perbandingan tampilan citra dengan warna alami turunan dan warna palsu orisinil
yang dibuat dari citra SPOT 5. Gambar 2.5 (a) tampak
mempunyai tampilan yang lebih alami dibandingkan dengan Gambar 2.5 (b), sedangkan band yang
digunakan sama. Jika dibandingkan dengan
warna palsu standar (Gambar
2.6 (b)) tampilan warna alami hasil manipulasi lebih mudah dipahami bagi
interpreter pemula. Keberadaan band
inframerah sedang pada komposit warna (Gambar 2.6 (a)) menjadikan variasi warna yang
mencerminkan variasi tipe atau jenis tutupan lahannya menjadi lebih
variatif. Manipulasi warna alami juga
dapat diturunkan menggunakan citra ALOS AVNIR (Lihat Gambar 2.7).
-----------------Semoga bermanfaat -----------------
0 comments:
Post a Comment